Food Blogger, Food Instagrammer, dan Foodies. Apa Bedanya?


Photo courtesy: http://pexels.com
Kemudahan ber-internet di era perkembangan teknologi ini membuat apapun hobi kamu bisa kamu kembangkan. Mulai dari menulis, memotret, sampai hobi makan pun, sekarang sudah banyak wadah untuk kamu berekspresi. Dengan merebaknya bisnis kuliner dewasa ini, istilah food blogger pun menjadi familiar, yakni seseorang yang memotret makanan terlebih dahulu kemudian mengulasnya di blog mereka.

Photo courtesy: http://pexels.com

Selain food blogger, panggilan-panggilan lain pun bermunculan seperti food Instagrammer dan foodies. Persamaannya mudah, mereka berangkat dari hobi yang sama yakni hobi makan dan memotret makanan. Tapi apa, sih, bedanya? Supaya kamu tidak bingung dan menyamaratakan semua sebagai food blogger, yuk, cari tahu di bawah ini!





1. Food Blogger
Seperti cuplikan di atas, food blogger adalah seseorang yang datang ke sebuah restoran untuk memotret makanan yang disajikan kemudian mengulasnya di blog mereka. Tak jarang kamu bisa menemukan food blogger yang sudah memiliki domain website sendiri dan pengunjung website yang banyak. Apalagi jika mereka aktif nge-blog, menyajikan konten yang menarik dan informatif. Biasanya food blogger lebih 'melek' soal tools dalam blogging dan familiar terhadap cara-cara menaikkan traffic ke blog mereka. Istilah SEO (Search Engine Optimization) dan monetisasi sudah bukan lagi hal yang langka bagi food blogger. Ulasan mereka mengenai sebuah restoran pun cenderung detail sehingga kamu bisa memperoleh banyak informasi tentang satu resto dengan membaca satu post mereka.
Photo courtesy: http://pexels.com

2. Food Instagrammer
Nah, dari namanya saja bisa ditebak bahwa panggilan ini erat dengan seseorang yang merupakan pengguna salah satu media sosial yang populer yakni Instagram. Tepat sekali, food Instagrammer akan memotret makanan dan mengunggah foto tersebut hanya di Instagram. Tidak semua food Instagrammer senang mengulas sebuah makanan atau restoran dengan kata-kata yang panjang untuk caption foto. Foto yang menarik menjadi kekuatan mereka. Food Instagrammer cenderung familiar dengan teknik pengambilan foto yang populer di Instagram, seperti flat lay, hands in frame, dan food porn. Kamu tak perlu berpikir dua kali untuk bertanya kepada mereka soal cara meningkatkan likes dan followers Instagram, apalagi mengenai hashtag yang sedang populer.

Photo courtesy: http://pexels.com


3. Foodies
Kalau food blogger menggunakan blog sebagai tempat berekspresi sementara food Instagrammer menggunakan Instagram sebagai 'kanvas lukisan'-nya, foodies menggunakan banyak platform untuk mengekspresikan kecintaannya terhadap makanan. Jangan kaget jika kamu menemukan seorang foodies yang memiliki beragam akun di portal review makanan seperti Zomato, Qraved, dan PergiKuliner tetapi juga memiliki Instagram serta blog. Mudahnya, foodies ini panggilan yang sangat meluas untuk seseorang yang 'cinta mati' pada makanan.



Photo courtesy: Food In Rupiah
Beberapa foodies tidak mementingkan keindahan foto, yang penting meresapi rasa makanan dan mengulasnya secara jujur di portal review makanan semata-mata untuk memberikan informasi apakah restoran tersebut recommended atau tidak. Sementara jenis foodies lainnya akan rela 'jatuh bangun' untuk menghasilkan foto yang menarik dan menggugah selera dan 'merasa tidak apa-apa' menyantap makanan tersebut saat sudah dingin. Foto yang ciamik adalah tujuan mereka. Syukur-syukur, sih, kalau restoran berbaik hati mengeluarkan makanan yang baru sehingga foodies golongan ini bisa tetap merasakan nikmatnya hidangan itu, hehehe.

Yup, perbedaan istilah ini penting untuk kamu ketahui, apalagi kalau kamu seorang marketing restoran ataupun pemilik usaha yang ingin mempromosikan restoranmu. Jadi, kamu bisa memilih apakah kamu ingin restoranmu populer di blog dengan traffic tinggi, Instagram, atau sekaligus di portal review makanan? Your choice!

Jangan lupa follow Food In Rupiah di INSTAGRAM & like Facebook Fanpage ya :)

Comments

Post a Comment